Kamis, 05 Desember 2013

Hendro Martojo Terima Upakarti

imageJAKARTA- Bupati Jepara Hendro Martojo menerima Upakarti kategori jasa kepedulian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam rangkaian penghargaan Upakarti dan Rintisan Teknologi Industri dan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2008 di Istana Negara Jakarta, Rabu (7/1). 

Penghargaan itu diberikan kepada mereka yang telah berdedikasi tinggi dalam melakukan sesuatu secara luar biasa dalam pengembangan industri kecil-menengah. Selain itu, penghargaan diberikan bagi mereka yang merintis pengembangan teknologi industri yang bermanfaat dan menemukan desain produksi yang inovatif. 

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, penghargaan ini ditujukan untuk mendorong partisipasi masyarakat luas. Mulai 1995, penghargaan Upakarti juga diberikan kepada bupati dan wali kota yang memiliki peranan besar dalam membangun industri UKM di daerahnya masing-masing. 

Hendro Martojo mengatakan penghargaan itu merupakan pengakuan dari pemerintah mengenai sistem yang selama ini dibangun di Jepara, yang dibangun dalam rangka mengembangkan industri kecil menengah. 

’’Yang dimaksud adalah dengan mengembangkan cluster. Di antaranya adalah cluster patung, cluster khusus pakaian/tenun ikat, cluster monel, cluster gerabah, cluster rotan dan bambu serta cluster relief,’’ tuturnya. 

Pembinaan itu efektif untuk mendatangkan para pembeli dan meningkatan kualitas serta desain. Penghargaan ini juga merupakan pengakuan dari pemerintah kebijakan pembangunan Jepara sudah tepat. 

’’Salah satunya Jepara Trade and Design Center yang kita miliki, yang berfungsi sebagai pusat promosi, informasi, desain dan advokasi HAKI. Meski baru dua tahun, namun kami berhasil mematenkan mebel jepara, blenyik (teri), dan kacang listrik,’’ tambahnya.

Selain itu, lanjut Hendro, 99 jenis lung-lungan ukir juga berhasil dipatenkan. Saat ini, pihaknya tengah memperluas teknologi. Antara lain teknologi pengeringan dan lokasi hotspot di 14 kecamatan. ’’Hal ini dimaksudkan agar para pengusaha mudah mengakses internet. Kami juga akan mengadakan pameran untuk memperluas pasar dalam negeri,’’ tuturnya. 

Pihaknya juga terus memperluas pangsa pasar luar negeri, khususnya ke negara-negara di Timur Tengah. Sedangkan kendala rutin yang dihadapi, adalah bahan baku yang mahal. ’’Kendala berikutnya, adalah kualitas bahan baku. Meski tersedia, kadang-kadang kualitasnya jelek dan keropos.’’(H28-49) 

sumber:
http://m.suaramerdeka.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More